Menag: Indonesia Disatukan Semangat Kebangsaan

By Admin

nusakini.com--Indonesia adalah negara bangsa yang sangat beragam. Kekayaaan budaya, ras, suku, bahkan agama membentuk harmoni dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa besar. 

Menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin, keragaman tersebut selama ini dijaga dan disatukan oleh semangat kebangsaan. Karenanya, keragaman di Indonesia harus dijaga dengan semangat kebangsaan. 

"Semangat kebangsaan inilah yang menyatukan kita. Keragaman, kemajemukan kita di hampir semua aspek kehidupan, semua itu disatukan dengan kebangsaan ini," tegas Menag saat menjadi narasumber pada pada acara diskusi Panel Eksternal II yang mengusung tema Intoleransi dan Konflik Sosial, di Auditorium PTIK, Jakarta, Kamis (26/1). 

Terkait masalah intoleransi dan konflik sosial, Menag menilai moderasi agama sebagai salah satu solusi. Menurutnya, pemahaman agama yang moderat lah yang selama ini ikut menjadikan warga Indonesia bisa hidup saling menghormati dan menghargai. Moderasi agama juga penting dalam ikut menjaga semangat kebangsaan. 

Menag melihat, semangat keagamaan yang sangat kuat terkadang membuat seseorang lupa untuk saling bertoleransi. Untuk itu, moderasi agama menjadi bagian dari upaya Kementerian Agama dalam menjaga toleransi. 

"Ada beberapa yang kita lakukan dan terus kita lakukan dengan beberapa kalangan, tentu di dalamnya Polri. Lebih mengedepankan moderasi agama, semangat kebangsaan ini harus tetap terjaga," jelas Menag. 

"Dengan pemahaman agama yang moderat, kita bisa menghormati dan menghargai perbedaan di pihak lain dan penghormatan dan penghargaan," imbuhnya. 

Untuk memasyarakatkan moderasi agama, kata Menag, Kementerian Agama mempunyai penghulu yang berada pada garda terdepan. Mereka hidup di tengah masyarakat sehingga dapat mensosialisasikan langsung nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dan moderasi dalam beragama. 

"Wawasan ini perlu disebarluaskan. Agama disuarakan dengan lebih mengedepankan moderasinya," tandas Menag. 

Menag menilai saat ini ketahanan budaya mengalami erosi. Oleh karenanya moderasi agamalah yang harus terus disebarluaskan. Untuk itu diperlukan gaung yang lebih besar, khususnya media dan aparatur negara agar dapat mensosialisaikannya. 

Acara diskusi yang dimoderatori Liviana Cherlisa (Kompas TV) ini merupakan rangkaian kegiatan Rapim Polri tahun 2017. Kegiatan ini diikuti 339 peserta setelah dibuka oleh Presiden pada Rabu (25/01) lalu. Selain Menag, hadir sebagai pembicara, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menkominfo yang diwakili oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Rosrarita Niken Widyastuti. (p/ab)